Ku tak biasa belaian orang tua
Ku biasa mendengar letusan itu
Ku biasa melihat teman - temanku terkena peluru
Wahai tuan nyonya , tanahku dirusak
tanah kebebasan dicuri
langit kami adalah mimpi
dan hari-hari kami penuh pertanyaan
wahai tuan nyonya tanahku terbakar
tanah bermainku dicuri
tanahku kecil,kecil sepertiku
beri kami kedamaian dan beri kami masa kanak-kanak kami
beri kami senyum tawa kembali
beri kami masa kecil kami
di manakah matahari yang indah?
di manakah kepakan merpati?
wahai tuan nyonya ayahku kini mati
aku seorang anak yang ingin mengatakan sesuatu
tolong dengarkan aku...
aku seorang anak yang ingin bermain
mengapa tidak kau biarkan ?
pintu pintuku menunggu
aku berdoa
Semoga ayah ibuku tenang di sana
Semoga teman - temanku juga
hati-hati yang kecilpun sedang memohon
beri kami kesempatan
beri kami kesempatan
Helmy R. (Kabid Infokom HmI Cab. Maktim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar