Senin, 10 Desember 2012

Teks, Sejarah, & Perubahan


Teks didefinisikan oleh Luxemburg, sebagai ungkapan bahasa yang menurut isi, sintaksis, pragmatik merupakan suatu kesatuan. Berdasarkan pendapat tersebut, setidaknya terdapat tiga hal yag harus ada dalam sebuah teks. Tiga hal tersebut, yaitu: isi, sintaksis, dan pragmatik. Singkatnya dari uraian di atas teks memiliki makna, tatabahasa, & susunannya. Kemudian dalam sejarah dunia, teks kemudian menjadi sesuatu yang sangat penting

Marx kemudian mengenalkan adanya Materialisme Sejarah yang dalam uraiannya menjelaskan bahwa sejarah adalah sebuah bahwa kesadaran manusia adalah produk interaksi antara manusia dengan dunia secara dialektis, Jadi secara umum mungkin ditafsirkan bahwa sejarah adalah sebuah proses produksi manusia yang berlangsung terus menerus. Singkatnya Manusia tanpa bereproduksi takkan menghasilkan sejarah.

Kita harus ketahui teks merupakan sebuah produk hasil kerja manusia. Teks kemudian menjelaskan bagaimanakah sebuah proses dialektis antara manusia dengan dunia, ataupun manusia dengan manusia lainnya terlaksana, catatan sejarah menjadi coretan yang kemudian mempelajari bagaimana kebutuhan manusia dapat "terpenuhi" melalui sebuah faktor produksi. Teks adalah sebuah gambaran ilmu pengetahuan, teks adalah masa lalu, dan manusia hari ini berasal dari manusia yang ada di masa lalu. Dalam perjalanan sejarah teks kemudian menjadi sebuah alat produksi sebuah perubahan. bayangkan saja tanpa teks dari das kapital mungkin takkan ada komunis, tanpa adanya Al-Qanun fi At Tibb mungkin pengobatan modern takkan ada, tanpa adanya Origin of Species mungkin hari ini Amerika takkan berjaya, Tanpa adanya tulisan Khaled Said mungkin revolusi mesir tak akan terjadi. Babilonia hanya menjadi dongeng di kitab tanpa Code of Hammurabi.  Dan Ingatlah bro, Tuhan saja bahkan mau menuliskan firman - Nya di Kitab agar Manusia bisa memaknai hidupnya dan mentransformasikan sifat - sifat Ketuhanan. Teks adalah motor sebuah perubahan, alat kontrol sosial, penggerak moral yang kemudian hampir mirip dengan fungsi intelektual.Itulah kemudian selayaknya menjadi senjata kaum - kaum revolusioner yang dalam hal ini bisa disebutkan sebagai kaum intelektual.

Herwono dalam bukunya berjudul mengikat makna menyebutkan bahwa teks adalah sebuah vitamin bagi manusia, yang di mana dengan vitamin tersebut dapat memberi kesehatan bagi manusia. Menulis juga dalam pandangannya adalah sebuah proses memperoleh makna dalam hidup. Menulis & membaca aalah sebuah relasi yang tak dipisahkan. Itulah yang kemudian menjadi betapa penulis hebat seperti Antonio Gramsci, Tan Malaka, Karl Marx, Pramoedya Ananta Toer, JK. Rowlings, dll kemudian dapat mentransformasikan pencarian makna hidup mereka ke dalam bentuk tulisan kepada orang - orang yang membaca. Tulisan tersebut kemudian menjadi sebuah informasi yang kemudian perombak pola pikir manusia bahkan menjadi monumental akan sebuah gerakan sosial di masyarakat. Hal itu sudah sepatutnya menjadi acuan kepada para orang - orang yang merasa "intelektual" yang mengaku agent of change, moral force, social control, dan bla bla bla.

Membangun Kesadaran Menulis

Dari uraian diatas, dipaparkan bagaimanakah teks itu menjadi sebuah penjelasan betapa pentingnya menulis bagi seorang kaum intelektual. Saya kemudian teringat bagaimana kondisi lingkungan kampus saya. Betapa menulis adalah kegiatan yang sangat jarang diminati bahkan cenderung dijauhi oleh orang - orang yang merasa "kader - kader intelektual" yang curriculum vittaenya sudah mumpuni. Harus diakaui hari ini bangsa Indonesia lebih tertarik Oralitas yang dalam hal ini berbicara dibandingkan dengan Tekstualitas. Padahal semua perubahan itu banyak berasal dari teks bukan dari omongan saja.  

Dengan menulis kita kemudian bisa mereflesikan diri kita. Dengan menulis kita bisa menggambarkan perasaan kita. Dengan menulis kita bisa membangun sebuah peradaban. Sejarah dunia hampir semua berasal dari teks, dan manusia hidup untuk sebuah proses sejarah, apalagi untuk seorang intelektual. Ingat bro, pena adalah senjata seorang intelektual, kata adalah senjata, namun tanpa ditulis kata cuma menjadi sebuah proses yang cuma berlangsung sewaktu dan tak akan dikenang. Sudah saatnya kita sebagai intelektual mengembalikan kebiasaan untuk menulis. Menulislah untuk menemukan makna, Menulislah untuk membangun sebuah peradaban yang lebih baik. Menulislah untuk memanusiakan orang lain. 

"Aku menulis buku, agar saat aku mati ada bagian diriku yang tetap hidup."  - Oriana Fallaci

Dhihram T. - Kom FKG 

Sabtu, 08 Desember 2012

Reportase : Peringatan Hari Anti Korupsi

Gambar 1 : Penandantangan Spanduk Anti Korupsi oleh pengunjung Anjugnan Pantai losari
Korupsi merupakan suatu hal yang paling meresahkan hinnga hari ini. Korupsi hadir dengan bentuk beragam yang umumnya disebut KKN dan pengejementahannya sangat bervariatif di Indonesia. Tak bisa dipungkiri KKN hampir menjadi sebuah kultur yang mengakar di rakyat Indonesia dari level atas hingga level grass rootpun dapat terasa hal tersebut.



Gambar 2 : Penandantangan Spanduk Anti Korupsi oleh pengunjung Anjugnan Pantai losari
Keresahan itupun yang terjadi di para kader HMI Cabang Maktim. Bertepat tanggal 9 Desember 2012 pkl 06.50 WITA bertepatan juga dengan peringatan Hari Anti Korupsi. HMI Cabang Maktim melakukan aksi yang bertepat di Anjungan Pantai Losari. aksi ini berupa seruan penolakan anti korupsi disertai penandatanganan spanduk oleh para pengunjung di Anjungan Pantai Losari sebagai bentuk penolakan terhadap segala bentuk Korupsi yang ada di Indonesia. "Semoga aksi ini bisa memberi kesadaran kepada masyarakat bahwa Republik Indonesia kita sedang sakit" ujar koordinator aksi Ayub di sela - sela kegiatan.

Refleksi Hari Anti Korupsi Sedunia

penulis
Refleksi Hari Anti Korupsi Sedunia - Hari ini tepat tanggal 9 Desember 2012 dimana hari anti korupsi sedunia di peringati.. Sebuah misi besar yang dirumuskan oleh pemimpin negara kita yaitu meberantas korupsi,  dimana Slogan Kampanye saat dia menjadi kandidiat presiden yaitu katakan tidak pada korupsi tapi pada kenyataannya  itu cuma ada dalam realitas bahasa saja.

Bukannya korupsi di negara kita ini tambah meraja lela?? kita bisa lihat di setiap pemberitaan di  Televisi, Koran  dan Jejaring sosial lainya setiap harinya memberitakan masalah korupsi. Masyarakat sudah mual dengan janji-janji itu. Apakah itu berjalan sesuai dengan rencana?? ironisnya pejabat yang notabenex sebagai wakil rakyat pun korupsi seperti Nasaruddin, angelina Sondakh dan di pihak kepolisian Djoko Susillo  yang terlibat kasus korupsi, kabar baru ini yaitu Menteri pemuda dan olahraga Andi Alfian Mallarangeng sudah di vonis tersangka oleh ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad. Siapa lagi yang akan kita percaya???




Masih ada 20 Nama pejabat yang diduga Korupsi yang di muat di koran TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus pembangunan gedung Sekolah Olahraga Nasional (SON) di Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat kian terungkap. Melalui audit tingkat dua BPK, yakni audit investigasi, semakin jelas terlihat adanya sejumlah pihak yang bermain. Berdasarkan dokumen yang diterima Tribun, Senin (22/10/2012), dalam audit investigasi BPK, ada empat lembaga negara yang diduga terlibat kasus korupsi proyek Hambalang. Sesuai laporan hasil pemeriksaan BPK bertanggal 1 Oktober 2010, ada 20 nama orang yang disebut-sebut terlibat. Berikut rinciannya:
A. Kementerian Pemuda dan Olahraga
1. Wafid Muharam, Sekretaris Kemenpora
2. Deddy Kusdinar, Kepala Biro Perencanaan Kemenpora dan Pejabat Pemegang Komitmen
3. Wisler Manullang, Ketua Panitia Pengadaan Kemenpora
4. Jaelani, anggota Panitia Pengadaan Kemenpora
5. Bambang Siswanto, Sekretaris Panitia Pengadaan Kemenpora
6. Rio Wilarso, staf Biro Perencanaan Kemenpora

B. Kementerian Keuangan
1. Agus Martowardojo, Menteri Keuangan
2. Anny Ratnawati, Dirjen Anggaran Kemenkeu
3. Mulia P Nasution, Sekjen Kemenkeu
4. Dewi Puji Astuti Handayani, Direktur Anggaran II Kemenkeu
5. Sudarto, Kasubdit II E Ditjen Anggaran Kemenkeu

6. Rudi Hermawan, Kasie II 4 Dirjen Anggaran Kemenkeu
7. Ahmad Malik, staf Seksi II E 4 Dirjen Anggaran Kemenkeu

C. Kementerian Pekerjaan Umum
1. Guratno Hartono, Direktur Penataan Bangunan dan Loingkungan Kemen PU
2. Dedi Permadi, pengelola teknis Kemen PU

D. Badan Pertanahan Nasional
1. Joyo Winoto, Kepala BPN
2. Managam Manurung, Setama sekaligus Plt Deputi II BPN
3. Binsar Simbolon, Direktur Pengatuan dan Pengadaan Tanah Pemerintah BPN
4. Erna Widyawati, staf pengelola data Deputi II BPN
5. Luki Ambar Winarti, Kabag Persuratan BPN

Saat dikonfirmasi, Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi mengatakan, pihaknya terus mengembangkan kasus dugaan megakorupsi proyek senilai Rp 2,5 triliun itu, baik dalam penyidikan maupun penyelidikan. KPK telah mendapat perkembangan bukti, dengan memeriksa beberapa saksi dan tersangka Deddy Kusdinar, beberapa waktu lalu.

Haruskah kita menutup mata dengan melihat kondisi kebangsaan hari ini...
Masih adakah orang yang kebal hukum di negri ini ..
Bangsa kita sedang dilanda crisis of trust (krisis kepercayaan).
perjuangan kita masih setitik embun  para pejuang pendahulu Bangsa ini
dan tidak ada kata tidak untuk melawan.....

SALAM PERJUANGAN